
BNN Kota Kendari dalam komitmennya untuk menyajikan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat yang -transparan, akuntabel, dan tepat waktu- tidak ketinggalan untuk mengikuti kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Badan Narkotika Nasional TA 2019.
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh satker (satuan kerja) setingkat provinsi dan kabupaten/ kota di bawah naungan BNN RI yang tersebar di seluruh nusantara, dengan mengutus masing-masing 2 (dua) orang operator aplikasi Simak-Persediaan, dan Saiba. Bertempat di El Royal Hotel, Jl. Merdeka No. 2, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, selama 5 (lima) hari, yakni tanggal 15 sampai 19 Juli 2019.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Utama BNN RI, Bapak Irjen. Pol. Drs. Adhi Prawoto, SH. Dalam paparannya, beliau mengharapkan agar peserta kegiatan mengikuti segala rangkaian acara dengan tertib dan penuh tanggung jawab.
Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Badan Narkotika Nasional TA 2019 sebagai bagian dari Reformasi Birokrasi memiliki tujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bebas dan bersih Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Sehingga diharapkan terwujudnya yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi, efektif dan efisien, serta pelayanan publik yang baik dan berkualitas.

Suasana Penyusunan Laporan Keuangan
Adapun target dari Penyusunan Laporan Keuangan diharapkan tercapai output:
- Tersusunnya laporan keuangan semester I tahun 2019 yang transparan, akuntabel dan tepat waktu;
- Tersedianya standar acuan untuk pengambilan kebijakan penganggaran selanjutnya;
- Tersedianya alat ukur capaian tujuan organisasi.
Dan juga outcome:
- Laporan Keuangan dengan predikat WTP;
- Peningkatan nilai Reformasi Birokrasi;
- Peningkatan Kesejahteraan Pegawai.

Diskusi pada saat telaah laporan keuangan
Sebagai perhatian dalam Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Badan Narkotika Nasional TA 2019, beberapa temuan BPK RI terkait BMN (Barang Milik Negara) adalah sebagai berikut:
- Pengelolaan Persediaan di BNN belum tertib
- Satuan kerja tidak melakukan inventarisasi fisik (stock opname)
- Ba stock opname persediaan hanya dibuat secara proforma
- Barang usang belum diusulkan penghapusan dan dimusnahkan
- Kesalahan penganggaran dan pembebanan belanja barang
- Belanja aset menggunakan mak 52
- Belanja persediaan tidak menggunakan akun persediaan
- Pengelolaan aset tanah belum tertib (tanah digunakan dan dikuasai satker lain)
- Pengelolaan peralatan dan mesin belum tertib (terdapat aset rusak berat yang masih tercatat dan belum diusulkan penghapusan dan adanya aset yang penginputannya secara terperinci per satuan barang
- Pemanfaatan aset tetap yang bersumber dari hibah belum optimal (hibah tanah untuk gedung kantor dari Pemda yang alokasi dana pembangunannya belum tersedia).
- Serah terima aset antar satker di BNN belum disertai dengan dokumen administrasi dan belum dilakukan transfer aset kepada pihak pengguna
Kegiatan yang tergolong sukses itu ditutup oleh Kepala Biro Keuangan BNN RI, Ibu Tatiek Sufahriani. Beliau berpesan agar masalah-masalah yang muncul dalam penyusunan laporan keuangan segera dibenahi. Dalam sambutannya pula, beliau menyampaikan untuk tetap menjalin silaturahmi yang baik di antara para operator aplikasi di satker BNN seluruh nusantara.
(dn)