bnn.go.id – Kendari. Angka penyalahguna narkoba di kota Kendari cukup mengkhawatirkan. BNN Kota Kendari mencatat, sepanjang Januari sampai Oktober 2019, telah ditangani 61 pecandu narkoba, rinciannya 51 rawat jalan dan 11 rawat inap.
Kota Kendari, yang masuk dalam lingkup Pemerintah Kota Kendari bekerja sama dengan BNN Prov. Sultra dan BNN Kota Kendari secara resmi meluncurkan program Si Cantik (Rehabilitasi Pecandu Narkotika) di lima Puskesmas. Di antaranya, Puskesmas Kemaraya, Puuwatu, Lepolepo, Mokoau, dan Poasia.
Secara simbolis dengan menekan tombol sirene, Si Cantik resmi di-launching oleh Walikota Kendari. Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara BNNP Sultra dengan 5 Puskesmas percontohan pelaksanaan program Si Cantik.
Si Cantik hadir guna membuka akses dan memperbanyak Layanan Rehabilitasi kepada pecandu narkoba dilingkungan masyarakat. Walikota Kendari, Sulkarnain K., SE.,ME dalam sambutannya mengharapkan agar Si Cantik dapat dimanfaatkan secara optimal, agar seluruh pihak yang terkait dapat bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas sehingga cita-cita lingkungan bebas narkoba dapat tercapai.
“Negara juga sudah menetapkan narkoba sebagai extra ordinary crime, artinya harus kita hadapi dengan extra juga, tidak bisa kalau biasa-biasa saja”, tambah Walikota Kendari.
Seirama dengan sambutan Walikota Kendari, Kepala BNN Kota Kendari, Dra. Hj. Murniaty M.,MPH.,Apt menjelaskan bahwa pelayanan Si Cantik pada lima puskesmas tersebut sebagai tindak lanjut dari SK Walikota terkait wilayah yang ditetapkan Bersinar (Bersih Narkoba), yakni Kampung Salo, Kemaraya, Mandonga, Sanua, Sodoha.
“Kemaraya masuk dalam wilayah yang rawa narkoba, makanya kita mulai dari puskesmas pada lima wilayah ini. Nantinya semua wilayah akan kita canangkan program yang sama” ujarnya.
(dn)
