
kendarikota.bnn.go.id, Kendari – BNN Kota Kendari selaku badan yang mengurusi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba senantiasa aktif mengajak peran serta seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama mengawasi dan melaporkan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Hal ini dibuktikan ketika BNN Kota Kendari mendapat undangan sosialisasi di Sub Unit Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fakultas Ilmu Budya Universitas Haluoleo (UHO) pada Jumat (6/12/2019), BNN merespon dengan antusias yang tinggi demi sampainya informasi bahaya narkoba bagi masyarakat.
Kegiatan sosialisasi tersebut diisi dengan sambutan ketua panitia penyelenggara yang juga menjabat Ketua Seksi Pendidikan Sub Unit Dharma Wanita Persatuan Fakultas Ilmu Budaya UHO, mengharapkan dengan adanya kegiatan ini setidaknya dapat mengurangi bahaya narkoba, baik di dalam keluarga dan dilingkungan kampus Fakultas Ilmu Budaya.
Bertindak selaku narasumber dalam kegiatan tersebut adalah kepala BNN Kota Kendari, Dra. Murniaty M.,MPH.,Apt, membawakan materi dengan tema: “Ibu Garda Terdepan Mencegah Penyalahgunaan Narkoba dalam Keluarga”.
Fakta yang terjadi di masyarakat adalah bahwa bisnis narkoba merupakan bisnis yang sangat menggiurkan dengan harga yang lumayan tinggi. Di Sulawesi Tenggara harganya 1,5 hingga 2 juta, sehingga manula pun tergiur untuk menjadi kurir, cerita Murniaty.
Fakta selanjutnya adalah penguna narkoba di kota Kendari pada tingkat usia adalah dari umur 6 tahun sampai 68 tahun, dan trendnya sudah merambah hingga ke pedesaan. Ditambah lagi ancaman dengan munculnya narkoba jenis baru, beber Murniaty.
Adapun upaya BNN dalam pencegahan narkoba adalah dengan gencar melakukan penyebaran informasi P4GN, membuka layanan rehabilitasi (visit home, rawat jalan, rawat inap), serta pada tingkat peredaran melakukan upaya pemberantasan.
Salah satu penyebab anak muda atau remaja banyak mencoba narkoba bermula dari kurang baiknya komunikasi antara orang tua dan anak, sehingga seorang ibu harus tampil sebagai sosok yang dirindukan anak di dalam keluarga, sambung Murniaty.
Penghujung kegiatan diisi dengan diskusi antara peserta dan narasumber. Salah satu anggota DWP Fakultas Ilmu Budaya UHO, Irma bertanya tentang tips-tips untuk menghindarkan keluarga dan anak kita dari pengaruh negatif narkoba.
Oleh Murniaty dijawab:
“Jadilah ibu yang selalu dirindukan anak, jangan menjadi ibu yang dominan dalam keluarga, biarkan ayah yang menjadi pemimpin dalam keluarga, yang mengatur dan mendidik anak, jangan suka memarahi dan menekan anak, bimbing dan arahkan anak dengan pendidikan agama.”
(sri)